Bab 16 Kecewa
Wajah Bernard berubah, lalu beberapa detik kemudian dia berkata, "Kamu yang lebih dulu menyerang, aku nggak berniat membuatmu terluka."
"Kamu selalu punya alasan."
Chyntia tersenyum sinis, seolah-olah sudah menduga apa yang akan dia katakan. Namun, di dalam hatinya, dia tetap merasa sedih dan kecewa.
Ketika tatapan Bernard bertemu dengan matanya, pria itu merasa agak bersalah. Namun, dengan cepat dia mengerutkan keningnya, matanya kembali dipenuhi dengan keraguan.
"Bukannya kemarin kamu baik-baik saja? Kenapa malam-malam harus pergi ke rumah sakit?"
"Bukannya itu berkat Susan, asistenmu yang baik itu? Dia langsung memegang lukaku dan sengaja menekannya dengan keras hingga lukaku terbuka lagi. Aku cuma mendorongnya untuk melepaskan diri, tapi kamu cuma peduli padanya. Mana mungkin kamu melihat lukaku yang berdarah?"
Nada suaranya penuh sindiran, seketika membuat wajah Bernard berubah.
Tidak heran kemarin saat Susan menyentuhnya, reaksinya cukup heboh.
"Kalau begitu kenapa kamu nggak kas
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda