Bab 96
Serina menatapnya dengan dingin, tanpa ada kehangatan di matanya.
"Jadi, saat kamu mengirim seseorang untuk mengawasiku, apa hasilnya? Apakah dia melihatku berciuman dengan seseorang atau melihatku masuk kamar hotel bersama seseorang?"
Aldi mengerutkan kening lalu hendak berbicara ketika Serina berbalik dan langsung pergi.
Keduanya terlibat perang dingin, bahkan Andi dan bibi yang sedang memasak menyadarinya.
Bibi menarik Serina ke samping dan berbisik, "Nona Serina, apakah Anda bertengkar dengan Pak Aldi?"
"Tidak, kenapa memangnya?"
"Pak Aldi sepertinya sedang dalam suasana hati yang buruk akhir-akhir ini."
Serina terdiam selama beberapa detik dan kemudian berkata, "Mungkin ada terlalu banyak hal yang terjadi di perusahaan. Jangan khawatirkan dia. Dia akan baik-baik saja setelah beberapa saat."
"Baik."
Setelah bibi pergi, Serina menunggu di sofa sampai Aldi kembali untuk makan malam.
Menjelang jam tujuh, Andrian menelepon untuk memberitahu Aldi agar menghadiri jamuan makan malam dan t
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda