Bab 89
Kait ikat pinggang Aldi terlepas, lalu detak jantung Serina terasa berdetak lebih cepat.
"Tolong tarik sabukku."
Merasakan suasana di antara keduanya menjadi semakin aneh, Serina mengerutkan kening.
Melihat Serina tidak bergerak, suara Aldi yang penuh tawa terdengar di atas kepalanya.
"Kamu tak benar-benar malu, 'kan? Kalau kamu malu, akui saja. Aku tak akan mengejekmu," ujar Aldi.
Serina mengernyitkan kening, lalu menatap mata Aldi yang penuh dengan ejekan. Di dalam hatinya, muncul perasaan campuran antara malu dan marah.
"Siapa yang malu!" kata Serina.
Sambil berbicara, Serina dengan cepat menarik ikat pinggang Aldi lalu melemparkannya ke lantai, lalu langsung bangkit dan langsung melepaskan celana Aldi.
"Tidak perlu melepas celana dalammu, 'kan?"
"Kalau kamu mau, aku tidak punya masalah dengan itu."
Serina mencibir, "Aku takut dengan jahitan."
Karena luka Aldi belum sembuh total, dia hanya bisa menyeka tubuhnya dan tidak bisa mandi.
Ketika membersihkan tubuh Aldi, Serina jelas tampa
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda