Bab 896
Rekan yang dipukuli itu tergeletak di lantai, bahkan tidak mampu mengucapkan satu kalimat pun secara lengkap dan wajahnya memelintir kesakitan.
Serina memandangnya dengan merendahkan dan dengan senyuman di bibirnya, "Lain kali, jangan bicara omong kosong sampai kamu punya bukti. Kalau nggak, kalau kamu bertemu lagi dengan orang yang pemarah sepertiku, kamu mungkin akan dipukuli lagi."
"Kamu ...."
Seorang desainer wanita di sebelahnya segera memapah orang yang tergeletak di lantai itu, lalu berkata dengan amarah di matanya, "Bu Serina, posisi kami memang nggak setinggi kamu dan kami memang membahas plagiarisme kamu terhadap Bu Yolanda, tapi apa pun yang terjadi, kamu nggak bisa memukul orang!"
"Itu benar, aku belum pernah melihat orang yang begitu nggak terpelajar. Dia begitu biadab sehingga hanya bisa menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan masalah!"
"Aku nggak bisa berkata-kata. Kamu berani melakukannya, kenapa nggak mengizinkan orang mengatakannya?!"
"Awalnya, kupikir Merry sangat
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda