Bab 846
Anak buahnya segera melepaskan Nenek Dhiera, tapi Nenek Dhiera lemas setelah lapar seharian dan langsung terjatuh ke tanah setelah didorong.
Ekspresi Tavo berubah dan saat hendak mengulurkan tangan untuk menarik Nenek Dhiera, Aldi segera melangkah maju dan memapahnya.
"Nenek, apa Nenek baik-baik saja?"
Nenek Dhiera menggeleng, "Aku baik-baik saja Aldi, kunci rahasianya nggak boleh diberikan padanya."
"Nenek, kamu lebih penting daripada kunci rahasianya."
Setelah berkata begitu, dia melemparkan kotak berisi kunci rahasia itu kepada Tavo, memapah Nenek Dhiera dan hendak pergi.
Namun, setelah dia mengambil dua langkah, Tavo mencibir dan berkata, "Hentikan mereka!"
Para pengawal yang sudah waspada pun segera melangkah maju untuk mengepung mereka berdua, suasana langsung menjadi sangat tegang.
Aldi berbalik dan menatap Tavo dengan dingin, "Aku sudah memberimu kunci rahasianya, mau apa lagi?"
"Kamu memberiku kunci rahasianya, tapi aku belum tahu apakah kunci rahasia itu asli atau palsu, jadi
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda