Bab 83
Setelah mengatakan itu, Aldi langsung menutup telepon.
Serina meletakkan ponselnya. Setelah memikirkan bahwa kecelakaan itu juga terjadi karenanya, dia menghela napas dalam-dalam sebelum masuk ke dalam ruang rapat.
"Ini adalah akhir dari rapat hari ini dan akan dilanjutkan besok."
Setelah dia berkata begitu, Bagas dengan nada sinis berkata, "Enak sekali jadi seorang direktur utama. Bisa mengadakan rapat kapan saja, berhenti kapan saja. Tak seperti kita, walaupun kita memiliki sepuluh ribu urusan mendesak, kita hanya bisa meninggalkannya untuk pergi rapat!"
Serina memandang sinis ke arah Bagas dan menyeringai lalu berkata, "Pak Bagas, kalau Bapak tak bisa berbicara dengan baik, maka lebih baik diam. Kalau Bapak berani, turunkan aku dari jabatan ini kamu saja yang jadi direktur utama. Maka aku yang akan menyesuaikan waktu rapat denganmu."
Terdapat ekspresi marah di mata Bagas. Kemudian, dia dengan nada kesal berkata, "Bu Serina, sikap kerja Ibu baru-baru ini menjadi sorotan semua orang.
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda