Bab 838
Dia berencana membuat janji dengan Bu Gina. Pak Habito hanya mementingkan keuntungan ketika berbisnis, tapi dia menuruti perkataan istrinya. Kalau Bu Gina bersedia membantunya, mungkin Pak Habito akan mempertimbangkan kembali untuk bekerja sama dengan Aldi.
Bu Gina dengan cepat menjawab, keduanya membuat janji untuk bertemu besok.
Serina meletakkan ponselnya dan berpikir sejenak tentang bagaimana merayu Bu Gina untuk membujuk Pak Habito besok.
Saat dia sedang memikirkannya, sepasang tangan tiba-tiba muncul di pinggangku.
Tubuh Aldi mendekat dengan wangi sehabis mandi.
"Apa yang kamu pikirkan?"
Suaranya agak rendah, ketika terdengar di telinga Serina, telinganya pun kesemutan.
"Nggak ada. Aku belum mandi. Lepaskan aku dulu."
Tangan Aldi yang memegang pinggangnya semakin menegang, dia berbisik, "Aku nggak keberatan."
Serina, ".... Bolehkah aku keberatan dengan diriku?"
Aldi meletakkan dagunya di bahunya dan terdiam beberapa detik sebelum perlahan berkata, "Aku benar-benar nggak ingin mel
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda