Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 831

Aroma pinus di tubuhnya mengelilingi dan memberi Serina rasa damai dan tenang. Serina menutup matanya dan menanggapinya dengan canggung. Sadar Serina tidak melawan, tangan Aldi yang berada di pinggangnya semakin mengerat dan ciuman mereka pun semakin intens. Lambat laun, dia tak lagi puas dengan hal tersebut dan langsung menggendong Serina dan membaringkannya di atas sofa sambil menekan tubuhnya. Suasana ambigu menyebar di ruang tamu dan napas mereka menjadi semakin cepat. Telapak tangan besarnya melingkari pinggangnya dan terasa panas sekali hingga seluruh tubuhnya berubah menjadi merah muda. Tiba-tiba dering ponsel menginterupsi aksi mereka berdua. Serina membuka matanya yang kabur, menatap Aldi dan berkata, "Ada panggilan telepon." Mata Aldi yang penuh nafsu menatapnya lekat-lekat. Matanya berbinar dan bibir merahnya sedikit bengkak, seperti goblin yang mengisap darah manusia, membuat nafsu Aldi tak mampu terkendali. "Biarkan saja." Setelah berkata begitu, Aldi terus menunduk dan me

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.