Bab 723
Ketika Serina bangun lagi, dia mendapati dirinya terbaring di kamar asing dengan tangan dan kaki terikat.
Biasanya tali seperti itu tidak akan mampu menahannya sama sekali, tapi sekarang dia masih lemah dan seluruh tubuhnya masih memanas, seolah-olah dia sedang demam.
"Kliik!"
Pintu terbuka, seorang pria berwajah seram masuk sambil memegang tripod dan perekam video.
Melihat Serina sudah bangun, dia memasang senyuman cabul di wajahnya, sehingga lemak di wajahnya bergetar.
"Cantik, kamu akhirnya bangun. Kebetulan aku nggak suka melakukan hal seperti ini dengan mayat."
Serina menggigit bibir bawahnya dengan keras dan menatapnya dengan ekspresi dingin setelah lebih sadar, "Siapa yang menyuruhmu?! Aku bisa memberimu harga dua kali lipat!"
Pria itu memasang tripod dan kamera, lalu mengarahkan kameranya tepat ke tempat tidur.
"Cantik, aku melakukannya bukan demi uang, tapi untuk membalas budi kepada seseorang, jadi berapa pun uang yang kamu berikan padaku, aku nggak akan melepaskanmu. Ayo nik
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda