Bab 696

Serina memasang ekspresi jijik di wajahnya, "Hatimu lebih baik diberikan pada adik-adik tampan itu." "Hahaha, kamu memang sahabat karibku, kamu ternyata tahu apa yang aku pikirkan." "Oke, jangan bawel. Jangan lupa kirimkan naskah drama itu. Aku akan mendesain kostumnya setelah membacanya." Fera mengangguk, "Oke, aku akan mengirimkannya ke email kamu setelah pulang nanti." Dua jam kemudian mereka berdua selesai makan. Ketika menggesek kartu kredit di meja depan, sekelompok orang kebetulan turun dari lantai dua. Pemimpinnya adalah Aldi dan yang lainnya adalah pemimpin dari beberapa keluarga yang secara bertahap berkembang di Kota Jangu selama bertahun-tahun. Serina tidak bisa menahan cemberutnya dan berbisik, "Aku tunggu di luar." Fera bahkan tidak mengangkat kepala, "Oke, aku akan segera keluar." Melihat sosok itu pergi dengan tergesa-gesa, mata Aldi sedikit muram. Serina menghindarinya seperti melihat ular yang menjijikkan sehingga membuat Aldi merasa tidak nyaman. Ketika Fera keluar d