Bab 658
"Bu, apa Ibu tahu hari ini adalah pemakaman kakakku?"
Ekspresi Melisa menegang saat mendengar ini, lalu dia berkata dengan dingin, "Jangan khawatir, dia hanya akan membuatku marah kalau dia masih hidup."
Melisa menyodorkan sup ayam kepada Merina, "Minumlah sup ayam ini. Sudah beberapa hari kamu melahirkan. Kenapa belum ada satu pun anggota Keluarga Barata yang datang menjenguk? Nenek Dhiera jangan-jangan nggak berencana memberikan 10% saham padamu?"
Sesaat wajah Merina terlihat tidak wajar, "Nggak mungkin. Lagi pula, anakku juga cicit dia. Dia pasti akan menepati janjinya kepadaku."
Melihat tatapan penuh tekad Merina, Melisa tidak berkata apa-apa lagi, tapi dia masih merasa sedikit aneh.
Tepat ketika sesuatu terlintas di benaknya, Merina tiba-tiba berkata, "Omong-omong, belum ada yang datang dari rumah tua kita?"
Omong-omong soal ini, Melisa tiba-tiba tersenyum dan berkata, "Anak haram itu dipukuli hingga jadi bodoh, jadi semua orang di rumah tua itu sibuk mencarikan dokter untuk dia,
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda