Bab 615
Sandara memandangnya dengan penuh penyesalan, "Kamu memiliki wajah yang cantik, sayang sekali kalau nggak pacaran."
"...."
"Lupakan saja, masuklah, mereka juga ada lobster! Setidaknya kita harus makan dua ekor malam ini! Tapi, aku yang traktir malam ini, kamu nggak boleh rebutan denganku!"
Serina dirangkul masuk oleh Sandara. Sandara mengenang betapa lezatnya seafood di sini dengan ekspresi nostalgia di wajahnya. Dia berbicara dengan ekspresif sehingga Serina yang tidak terlalu terobsesi dengan makanan pun terpancing seleranya dan ingin segera mencoba betapa lezatnya itu.
Mereka melewati gapura berukir dan bertemu dua orang.
Setelah melihat wajah orang di sebelah kiri dengan jelas, jantung Serina berdetak kencang lalu dia segera menarik Sandara dan bersembunyi di balik bebatuan di dekatnya.
Sandara hendak berbicara ketika Serina menutup mulutnya.
Serina tidak melepaskan Sandara sampai suara kedua orang itu perlahan menghilang.
"Serina, kalau kamu melepaskan aku sebentar lagi, kamu bisa
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda