Bab 572
Setelah berdiri di depan kedua orang itu, Aldi menunduk dan menatap Serina.
"Ayo kita bicara."
"Sepertinya nggak ada yang perlu kita bicarakan." Serina tampak acuh tak acuh dan berbalik untuk pergi.
Detik berikutnya, Aldi meraih pergelangan tangannya dan langsung menariknya ke pelukan Aldi.
"Nggak apa-apa kalau kamu nggak ingin bicara, asalkan kamu nggak takut aku menciummu di depan semua orang."
Suaranya lembut, tapi kata-kata yang diucapkannya membuat Serina menggertakkan gigi karena marah.
"Aldi, kamu sungguh tak tahu malu!"
Mata Aldi menjadi sedikit muram dan dia berbisik, "Sudah diputuskan?"
Bahkan kalau dia mengatakan Aldi tidak tahu malu atau bajingan, sangat mustahil bagi Aldi untuk melepaskannya!
Serina menggigit bibir bawahnya dan memarahi Aldi dalam hati, tapi dia terpaksa setuju untuk pergi bersamanya.
"Oke, aku setuju!"
Mendengar itu, Aldi tersenyum dan menggandeng tangannya meninggalkan ruang perjamuan.
Sandara ingin melangkah maju untuk menghentikannya, tapi dihentikan o
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda