Bab 350
"Aku nggak setuju untuk putus."
Serina menggigit bibir bawah, "Aku juga sudah bilang, nggak masalah kamu setuju atau nggak."
"Maaf."
Serina meronta sejenak dan menatap Aldi dengan kaget, karena tidak menyangka dia akan meminta maaf.
"Menyuruh orang memblokir Tommy adalah kesalahanku. Jangan marah, oke?"
Menghadapi mata gelap Aldi, hati Serina seakan tersentuh oleh sesuatu, tanpa sadar sudut bibirnya tersungging.
Aldi memandang dia dengan serius dan menunggu jawabannya.
Saat keduanya terdiam, ponsel Serina tiba-tiba berdering.
Melihat bahwa itu adalah Sandara, dia segera menjawab panggilan itu. Tidak tahu apa yang dikatakan Sandara, wajah dia tiba-tiba menjadi sangat khusyuk.
Setelah menutup panggilan telepon, dia memandang Aldi dan berkata, "Ada masalah di perusahaan. Aku akan segera kembali."
Aldi tidak meminta dia untuk segera memberikan jawaban. Aldi mengangguk dan berkata, "Kuantar ke sana."
Sesampainya di bawah di Madelinne, Serina membuka pintu mobil dan hendak keluar dari mobil
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda