Bab 320
Setelah Merina pergi, wajah Tavo berangsur-angsur menjadi dingin.
Dalam perjalanan pulang, Serina dan Aldi diam sepanjang jalan.
Setelah mobil berhenti di depan pintu masuk vila, Serina hendak keluar dari mobil ketika Aldi berbicara.
"Mengenai apa yang terjadi hari itu, aku memang nggak benar, aku berjanji hal itu nggak akan terjadi lagi."
Serina mengatupkan bibirnya dan berkata dengan ekspresi dingin, "Kamu nggak perlu menjanjikan apa pun padaku. Semanis apa pun janjimu, percuma saja kalau kamu nggak bisa tepati."
Setelah jeda, dia berkata lagi, "Aku memberi kita satu kesempatan, bukan untuk mengulangi kesalahan yang sama. Apa pun rencanamu untuk menangani urusan kamu dan Merina, aku harap kamu pikiran dengan cermat sebelum beri tahu aku."
Setelah mengatakan itu, dia membuka pintu, keluar dari mobil dan pergi.
Dalam beberapa hari berikutnya, mereka berdua keluar lebih awal dan pulang terlambat sehingga jarang bertemu, sepertinya mereka sengaja menghindar satu sama lain.
Serina tidak t
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda