Bab 311
Kembali ke ruang kerja, Aldi pun mengernyit saat melihat Merina masih berdiri di depan pintu vila.
Merina pernah terjatuh dari gunung karena menyelamatkan Aldi, tubuhnya sangat lemah sejak diselamatkan. Dia pasti akan sakit kalau terkena hujan deras.
Setelah berdiri lama di jendela, Aldi akhirnya mengambil payung dan keluar dari vila.
Di luar vila, Merina yang sudah basah kuyup oleh hujan dari tadi dan hampir tidak tahan lagi pun melihat pintu vila terbuka, senyuman melintas di matanya.
Dia tahu Aldi tidak akan tega.
Aldi memegang payung dan menghampiri hingga berjarak beberapa langkah dari Merina. Aldi berdiri sambil menyerahkan payung dengan ekspresi acuh tak acuh.
"Bahkan kalau kamu berdiri di sini sampai besok pagi, aku nggak akan mengampuni Grup Drajat."
Raut wajah Merina berubah jadi putus asa, "Kak Aldi, benarkah kali ini kamu nggak akan mengampuni Grup Drajat?"
Tidak ada kehangatan di mata Aldi, dia menekankan setiap kata, "Aku masih berutang dua syarat padamu, kamu bisa ajukan
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda