Bab 288
Serina menghampirinya dan meluruskan dasinya, lalu berkata sambil tersenyum, "Sudah, dasinya tertarik aku tadi."
Begitu dia selesai berbicara, tiba-tiba Aldi memeluk pinggangnya dan berbisik, "Tunggu aku pulang."
"Oke."
Setelah keluar dari vila, Aldi langsung pergi.
Sesampainya di klub, Merina sudah kehilangan kesadaran dan meringkuk di pelukan Andrian.
Andrian mengeluh dalam hati, seandainya dia tahu akan menghadapi kejadian memalukan seperti itu, seharusnya dia menolak saat Aldi memintanya membantu Merina mengelola Jinne.
Saat melihat Aldi muncul di depan ruangan, Andrian segera berkata, "Pak Aldi, aku nggak tahan lagi."
Aldi tampak cuek dan berkata, "Aku sudah panggil dokter, mohon bersabar sebentar."
Andrian, "...."
Untung dia tidak punya pacar, adegan seperti ini tidak bisa dijelaskan.
"Apa yang terjadi malam ini?"
"Aku mengajak Nona Merina untuk membicarakan bisnis dengan seorang klien, tapi dia menaruh obat di cangkir Nona Merina. Saat aku tahu, itu sudah terlambat."
Wajah Aldi
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda