Bab 252
Aldi tampak cuek dan berkata, "Aku nggak keberatan."
"Baiklah, kalau begitu Tavo akan mulai bekerja di Grup Barata besok."
Setelah menyelesaikan masalahnya, Dhiera berdiri dan berkata, "Aku juga lelah. Kalian pulang untuk istirahat lebih awal. Serina, ikut aku. Ada yang mau kukatakan."
Serina pergi bersama Dhiera. Setelah masuk kamar Dhiera, dia memandang Serina dan berkata dengan serius, "Serina, apa kondisi kamu dan Aldi benar-benar nggak bisa diubah?"
Dia sangat menyukai Serina dan sangat dekat dengan Serina sehingga dia ingin memperjuangkan demi Aldi lagi.
Serina mengatupkan bibir, mengangguk dan berkata, "Hmm, Nek, aku dan Pak Aldi nggak berjodoh. Awalnya yang dia suka memang Merina, perceraian bagus untuk kami berdua."
"Tapi, kulihat orang yang dia sukai sekarang adalah kamu."
Perkataan Dhiera tanpa disadari membuat jantung Serina berdebar kencang.
Aldi ... apakah Aldi menyukainya?
"Nenek, itu ilusimu. Sekarang dia menunjukkan sikap peduli padaku, hanya karena aku tiba-tiba beren
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda