Bab 228
Serina mengernyit, "Apa Merina yang bilang?"
Melisa mencibir, "Nggak perlu peduli siapa yang bilang, kamu sendiri berani melakukan hal yang memalukan seperti itu, apa kamu perlu takut orang lain cerita tentang kamu?!"
"Bu Melisa, kurasa aku perlu mengingatkanmu bahwa kita sudah memutuskan hubungan kita. Sekalipun itu memalukan, juga nggak mempermalukan kamu."
"Kamu!"
Wajah Melisa pucat pasi karena marah, biarpun dia memutuskan hubungan dengan Serina di depan umum, begitu Serina melakukan hal yang memalukan, Keluarga Drajat yang akan dibicarakan orang.
"Kuperingatkan, segera berhenti dari pekerjaan itu. Kalau sampai aku tahu kamu bekerja sebagai pekerja paruh waktu lagi, aku nggak akan pernah mengampunimu!"
Serina berkata dengan nada mengejek, "Terserah kamu."
Usai berkata begitu, Serina menutup panggilan telepon hingga membuat Melisa geram.
Wajah Melisa penuh amarah, dia hampir membanting ponselnya saking marahnya.
Merina segera menghiburnya, "Bu, jangan marah. Kakak pasti akan mengert
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda