Bab 204
Saat kata-kata itu keluar, ekspresi Yanto dan Serina berubah.
"Aldi, apa maksudmu?!"
Melihat keraguan Serina, Aldi tidak menjawab, melainkan berbalik dan pergi.
Entah kenapa, Serina merasa tidak nyaman.
"Pak Yanto, kamu pulang dulu, ada hal lain yang harus kuurus."
Setelah mengatakan itu, tanpa peduli ekspresi Yanto, Serina berbalik dan segera mengejar Aldi.
Sesampainya di tempat parkiran, dia melihat Aldi berdiri di samping mobil, jelas sekali bahwa Aldi sedang menunggunya.
Dia berjalan cepat ke arah Aldi sambil menggertakkan gigi, "Aldi, bukankah kamu harus menjelaskan apa yang baru saja kamu katakan? Kenapa bilang kita nggak bercerai?!"
Begitu dia selesai berbicara, pinggangnya dirangkul.
Kemarahan meluap di mata Serina, dia mengangkat kepala dan ingin memarahi ketika wajah tampan Aldi tiba-tiba membesar di depan matanya.
Dia ingin menjauh, tapi Aldi memegang dagunya.
Aldi menciumnya dengan sangat agresif, Serina merasa seluruh tubuhnya diselimuti aura dingin dia.
Dia menggigit Aldi
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda