Bab 1619
Ciuman ini lembut dan penuh kasih sayang, bagaikan angin sejuk yang bertiup melewati dahan pohon. Karena ciuman ini, tubuh Serina agak menggigil.
Aldi memeluk Serina dengan lembut seolah ingin menyatukannya ke dalam tubuhnya.
Serina membalas ciumannya, kemudian menyelipkan lidah ke dalam mulutnya dengan lembut.
Saat ini waktu seolah berhenti dan satu-satunya suara yang terdengar di kamar tidur hanyalah napas dan detak jantung mereka.
Ciuman itu berlangsung cukup lama sampai keduanya merasa agak kesulitan bernapas napas sebelum berpisah dengan enggan.
Aldi menatap pipi Serina yang agak merah dan sepasang mata linglung yang penuh cinta.
Di sisi lain, kantor manajer Grup Jamil.
Salsa sedang membaca dokumen dan tiba-tiba ada ketukan di pintu.
Reza sang sekretaris membuka pintu dan langsung berjalan ke meja Salsa.
"Nona Salsa, aku baru saja menemukan beberapa informasi."
Salsa menghentikan apa yang dia lakukan, kemudian menatap Reza dan memberi isyarat agar dia melanjutkan.
"Ada anggota int

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda