Bab 1610
Aldi menatapnya dengan polos, "Keterlaluan apanya? Salahkah aku kalau menggendong pacarku?"
Serina, "... Intinya adalah kamu melakukannya di hadapan semua orang."
"Apa bedanya? Aku nggak melakukan hal yang memalukan."
"Apa kamu nggak sadar banyak orang yang menatap kita sepanjang jalan?"
"Serina, aku juga melakukan ini demi tubuhmu dan nggak peduli apa pendapat orang lain tentang kita."
Aldi menatapnya dengan serius, "Nggak ada yang lebih penting bagiku selain dirimu."
Melihat tatapan Aldi yang penuh kasih, kekesalan Serina pun menghilang.
"Kalau begitu lain kali ... jangan begini lagi. Aku bisa jalan sendiri."
Aldi mengangguk, "Oke."
Setelah kembali ke rumah, Aldi tidak membawanya kembali ke kamar tidur dengan paksa. Dia melihatnya kembali ke kamar tidur sebelum pergi ke ruang kerja.
Serina tidur siang dan sudah lewat jam dua siang saat bangun.
Saat bangun dan mandi, perutnya keroncongan.
Dia tanpa sadar menyentuh perutnya yang rata, hatinya dipenuhi perasaan luar biasa.
Sejujurnya Se
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda