Bab 1561
Melihat Serina masih sadarkan diri, Andra menyeringai.
"Nona Serina nggak makan makanan yang kubawakan?"
Serina melihat Andra dengan tatapan mata dingin dan ekspresi kosong.
"Apa yang ingin kamu lakukan?"
Andra tersenyum sinis ketika melihat kewaspadaan dalam tatapan mata Serina.
"Apa yang ingin kulakukan? Bukannya bisa kamu tebak?"
Serina diam-diam menggenggam pisau di bawah badannya. "Kamu yang umpan beruang-beruang itu ke sini?"
Andra mengangguk dengan lugas, mungkin karena yakin Serina akan mati.
"Benar. Aku mengoleskan madu ke tenda kalian dan jalan di depannya. Beruang akan mengikuti aroma madu ke sana. Sayangnya, kamu nggak mati di tangan beruang."
Serina menyeringai. Ketika Andra mendekat, Serina langsung menusukkan pisau yang dia pegang ke arah Andra.
Andra terkesiap, tetapi sudah terlambat untuk mengelak. Andra hanya bisa memiringkan badan ke samping. Pisau itu menusuk bahu kirinya.
"Pfft!"
Serina mencabut pisau itu. Tatapan matanya penuh niat membunuh.
Akan tetapi, hanya Ser
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda