Bab 1551
Aldi tercengang sesaat, lalu tidak bisa menahan tawa. Getarannya terasa hingga ke dadanya.
"Apa yang sebenarnya kamu pikirkan? Sekalipun aku sedang ... sangat ingin, aku nggak mungkin lakukan dalam suhu minus puluhan derajat ...."
Kata-kata berikutnya tidak dia lanjutkan, tetapi Serina sudah mengerti maksudnya.
Saat ini, Serina terpaksa menahan malu. Kenapa dirinya sampai berpikir Aldi ingin melakukan hal seperti itu?
Memalukan sekali!
Menyadari kepala Serina sedikit menyusut ke pelukannya, senyuman di sudut bibir Aldi makin lebar.
"Setelah kembali nanti, aku pasti akan penuhi kebutuhanmu dengan baik."
"Nggak mau!"
Suara Serina penuh rasa malu dan marah. Dia mengangkat tangannya dan memukul dada Aldi dengan ringan.
Jika saat ini ada cahaya di dalam tenda, Aldi pasti bisa melihat wajahnya yang merah hingga seperti kepiting rebus.
Aldi mengangkat alis. "Nggak mau? Tapi sekarang ... aku nggak bisa puaskan kamu."
Serina, "Diam!"
"Baiklah, baiklah, aku nggak akan bicara lagi."
Dia tahu, jik
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda