Bab 154
Sebelum Serina sempat berbicara, Aldi berkata dengan dingin, "Ini urusan kami, tolong jangan ikut campur."
Maria tampak marah, "Aldi, mau sampai kapan kamu bela dia?!"
Aldi tidak berkata apa-apa, tapi suhu di sekitarnya terus menurun, semua orang bisa melihat kekesalannya saat ini.
"Bu Maria, jangan khawatir. Aku sudah membuat perjanjian dengan Pak Aldi, kami akan bercerai kalau kakinya sudah sembuh."
"Serina!"
Aldi memandangnya dengan dingin dan marah.
Serina terlihat tenang, "Ini akan terjadi cepat atau lambat, aku juga nggak mau Pak Aldi ribut dengan keluarga karena masalah ini."
"Kamu sangat pengertian!"
Mendengar nada sarkasme Aldi, Serina mengerucutkan bibirnya dan tidak berkata apa-apa.
Maria mencibir, "Serina, sebaiknya kamu menepati janjimu dan jangan ganggu Aldi!"
Serina tersenyum, "Pak Aldi bukan emas dan perak, buat apa aku mengganggunya?"
Setelah diserang balik, wajah Maria terlihat sedikit muram.
"Pantas saja orang-orang di Keluarga Drajat nggak suka padamu. Mulutmu sanga
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda