Bab 1515
"Aku nggak mau masalah ini ada kaitannya dengan Keluarga Jamil."
Ruben mengangguk dan mengangkat gelasnya. "Baiklah, semoga kita bekerja sama dengan lancar."
Salsa sama sekali tidak merespons. Dia berdiri dan langsung pergi begitu saja.
Ruben tidak marah meski tidak dihargai Salsa. Dia tahu, Salsa memang selalu seperti itu ... dan dia memang punya alasan untuk bersikap angkuh.
Tak lama setelah Salsa pergi, salah satu anak buah Ruben masuk ke ruangan.
"Pak Ruben, Salsa meminta Suman untuk mengobati Yola."
Mendengar itu, Ruben tertawa sinis. "Dia benar-benar kejam. Dengan kemampuan Suman yang biasa saja, kalau Yola nggak mati di tangannya, itu sudah untung."
"Tapi, ini bagus juga. Kalau Yola mati, Keluarga Barata nggak lagi jadi ancaman bagi Keluarga Prabowo."
Bagi Ruben, ini mungkin bukan hal yang buruk.
Anak buahnya menundukkan kepala, lalu berkata, "Kabarnya Suman sudah dua kali merawat Yola. Sekarang, Yola masih koma di rumah sakit."
"Aku mengerti. Terus awasi dan kabari aku kalau ad
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda