Bab 150
Merina menggigit bibir bawahnya dengan sedih.
Maria mengernyit, lalu memandang Aldi dan berkata, "Aldi, jangan hanya mengurus Serina, bawa Merina keliling Mansion Hedhie."
Aldi melirik Maria dengan acuh tak acuh, "Aku nggak ada waktu, kamu bisa minta pelayan untuk mengantarnya berkeliling."
"Kamu dan Merina tumbuh bersama, bukankah keterlaluan kalau meminta pelayan yang menemaninya?"
Mata Aldi dingin, dia hendak berbicara, tapi Dhiera sudah angkat bicara, "Oke, jangan bicara lagi. Hari ini ulang tahunku, apa kalian mau ditertawakan para tamu?!"
Wajah Maria menegang, dia merasa kesal dalam hati.
Merina segera berkata, "Tante Maria, Nenek Dhiera, jangan bertengkar karena aku. Temanku sudah datang, aku akan pergi ngobrol dengan dia. Aku akan berkeliling Mansion Hedhie kalau ada kesempatan lain kali."
Maria senyum terpaksa, lalu mengangguk dan berkata, "Merina, pergilah. Makanan penutup hari ini ada black forest favoritmu. Kamu belum makan malam, jangan lupa makan sedikit untuk mengisi per
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda