Bab 1505
Belum selesai Nando berbicara, nada sibuk dari telepon sudah terdengar.
Nando tertegun sejenak, matanya memancarkan kilatan dingin.
Berani sekali memutus teleponnya! Bagus, sangat bagus!
"Tok, tok, tok!"
Sekretaris mengetuk pintu, lalu melangkah masuk. Melihat wajah Nando yang muram, suaranya menurun beberapa tingkat.
"Pak Nando, Pak Aldi memintamu datang ke kantornya sebentar."
Nando mengernyitkan kening, lalu berkata dengan nada dingin, "Ada urusan apa dia mencariku?"
Dia mengingat beberapa hari ini, Aldi sering menargetkan dirinya dalam rapat sejak bergabung dengan Grup Stefon. Aldi selalu mempersoalkan setiap perencanaan yang Nando rencanakan, membuat Nando merasa marah dan kesal.
"Aku nggak tahu ...."
"Dasar nggak berguna!"
Suara Nando yang tiba-tiba meninggi membuat sekretaris itu terkejut. Dia tidak berani membantah, tubuhnya gemetaran sedikit, sementara kepalanya tertunduk tanpa berkata apa-apa.
Nando menarik napas dalam-dalam, bangkit berdiri, merapikan setelan jasnya, lalu be
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda