Bab 1494
Menyadari tatapan Aldi jatuh pada Serina, mata Yesy sekilas memancarkan kekecewaan.
Sepertinya, Aldi masih memiliki perasaan pada Serina ....
Memaksa diri untuk menekan rasa kecewanya, Yesy tersenyum dan berkata, "Tuan Aldi, sebenarnya aku berencana pergi berkuda Sabtu ini. Mau ikut?"
Aldi mengernyitkan alisnya. Belum sempat menjawab, dia sudah menyadari langkah kaki Serina terhenti sejenak, dan tatapan sudut matanya juga tertuju padanya, seolah ingin tahu apa jawabannya.
Aldi menundukkan wajah, lalu tiba-tiba tersenyum.
"Baiklah."
Serina yang sedang menaiki tangga mendengar Aldi setuju, tak bisa menahan diri untuk menggigit bibirnya.
Meskipun dia terus meyakinkan dirinya untuk tidak peduli, bahwa mereka sekarang hanya teman biasa, hati Serina tetap tak bisa menahan rasa kesal.
Dia tidak ingin memedulikan urusan Aldi, tetapi seolah-olah sudah menjadi kebiasaan. Selama itu berhubungan dengannya, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak peduli.
Setelah kembali ke kamarnya, Serina baru tur
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda