Bab 148
Serina menggeleng, "Aku ambil tasbih sepulang kerja dan langsung datang ke sini. Pak Aldi mungkin masih lembur."
Mendengar itu, Dhiera merasa kecewa, awalnya dia mengira setelah Aldi mengalami kecelakaan mobil, hubungan keduanya akan pulih setelah tinggal bersama, tapi kini nampaknya sama seperti dulu, tanpa ada kemajuan.
"Dia masih lembur di hari ulang tahunku. Kamu harus tegur dia saat dia datang!"
Serina tersenyum dan mengikuti keinginan wanita tua itu, "Oke!"
Merina yang berada di samping merasa cemburu sekaligus marah saat melihat Dhiera begitu baik kepada Serina tapi begitu dingin padanya.
Kalau bukan karena Aldi dibesarkan oleh Dhiera dan hanya mau mendengarkan kata-kata Dhiera, dia tidak perlu melakukan apa pun untuk menyenangkan wanita tua sialan ini!
"Merina ... Merina ... kenapa kamu tiba-tiba nggak bicara?"
Suara Maria membawa Merina kembali ke dunia nyata, dia segera berbalik dan menatap Maria.
"Tante Maria, maafkan aku, tadi aku melamun. Mungkin akhir-akhir ini aku agak l
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda