Bab 1425
Pak Indra pergi dengan marah setelah menyelesaikan ucapannya.
Pemegang saham lainnya juga tidak begitu puas dengan masalah ini, tetapi mereka tidak se-emosional Pak Indra. Setelah melihat Pak Indra pergi, mereka pun langsung ikut pergi.
Tidak lama, hanya Serina dan Cevin yang masih berada di dalam ruang rapat.
Melihat wajah marah Cevin, Serina menghampirinya dan berkata, "Kak Cevin, ada apa!? Para pemegang saham itu tunduk padamu!?"
Cevin menggelengkan kepalanya, "Pada dasarnya mereka sudah nggak senang dengan masalah ayah menyerahkan Grup Saner padaku dan dengan memberi kompensasi kepada pemiliknya, Grup Saner harus membayar puluhan triliun yang setara dengan lebih dari setengah dari dividen semua orang akan dikurangi tahun ini, jadi mereka nggak rela."
Serina mengerutkan kening, "Bagaimanapun juga uang ini harus dibayarkan. Kalau nggak, citra Grup Saner yang nggak mudah dipulihkan sebelumnya akan hancur."
"Ya, aku juga merasa begitu, tapi pemegang saham itu cuma peduli pada keuntunga
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda