Bab 1422
Ekspresi Delon menjadi pucat pasi. Delon mundur selangkah tanpa sadar. Tatapannya saat melihat Sandara juga penuh kesedihan.
"Aku mengerti .... Ini kue yang mau kamu makan ...."
Sandara tidak mengambil kue itu. Tatapannya dingin sekali saat menatap Delon.
"Delon, sejak kita putus sampai sekarang, aku sudah katakan semua yang bisa kukatakan. Aku nggak paham kenapa kamu terus ganggu aku. Pokoknya, aku nggak mau punya hubungan apa-apa denganmu. Tolong lepaskan aku. Anggap saja aku memohon, oke?"
Delon tersenyum getir. "Aku juga ingin lepaskan kamu, tapi aku nggak bisa."
"Itu urusanmu, yang penting kamu jangan muncul lagi di depanku."
Mata Delon merah padam. "Aku nggak berharap bisa dapat respons darimu. Aku hanya ingin menjagamu di tempat di mana aku bisa melihatmu."
"Mungkin hanya kamu yang merasa tindakanmu itu menjagaku. Setiap kali lihat kamu, aku selalu merasa jijik. Kamu terus muncul di depanku karena nggak mau aku hidup dengan baik, ya?"
Saat bertemu dengan mata Sandara yang cuek,
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda