Bab 1409
Yola menggelengkan kepalanya, tapi segera tertawa lagi dan menyerahkan boneka itu di pelukannya pada Serina.
"Kamu adalah temanku, jadi kamu bisa main denganku."
Yola mengambil boneka lain di tempat tidur dan berkata sambil tersenyum, "Ayo ganti pakaian boneka itu!"
"Ya."
Mata Serina memerah lagi. Yola yang sedang mengganti pakaian boneka sepertinya memperhatikan dan menoleh ke arahnya.
"Kenapa kamu menangis? Apa kamu nggak mau main? Kamu mau main apa? Aku akan menemanimu! Berhentilah menangis! Nanti jelek kalau menangis!"
Serina menyeka air matanya, menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku nggak sedih, aku bahagia."
Yola tertegun sejenak, seolah tidak begitu memahami kalimat ini.
"Bukankah kalau bahagia itu seharusnya tersenyum?"
"Ya, harusnya tersenyum."
Serina menarik napas dalam-dalam untuk menekan kesedihan di hatinya lalu tersenyum pada Yola.
"Benar, seharusnya memang tersenyum saat bahagia!"
Setelah bermain dengan Yola beberapa saat, Serina segera mengantuk dan pengasuh yang te
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda