Bab 1362
Melihat nama Yola di layar, sekelebat rasa terkejut muncul di mata Serina.
"Serina, saat ayahku meninggal, emosiku terlalu kacau. Maafkan aku. Besok kamu ada waktu? Aku mau jumpai kamu untuk minta maaf secara langsung."
Serina menggigit bibirnya. Setelah kejadian dengan Lincy, dia mulai memahami Yola.
Ketika seseorang berada dalam kondisi panik dan kebingungan ekstrem, mereka memang cenderung menyalahkan orang lain secara refleks.
Dia menundukkan pandangan, jari-jarinya dengan cepat mengetik di layar.
"Baik."
Yola mengirim lokasi tempat pertemuan, dan setelah Serina membalas dengan simbol jempol, dia pun mengucapkan selamat malam dan tidur.
Di sisi lain, Yola meletakkan ponselnya, lalu memandang ke arah Aldi yang duduk di sebelahnya.
"Kak, begini cukup, 'kan? Lagi pula, kamu nggak perlu mengawasiku. Aku memang sudah berniat untuk minta maaf pada Serina."
Aldi mengangguk. "Ya, tidurlah lebih awal."
"Ngomong-ngomong, bagaimana kamu tahu Serina sudah kembali?"
Menatap tatapan penasaran Yo
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda