Bab 1079
Setelah lama tidak bertemu dengannya, wajah Melisa menjadi pucat dan dia terlihat sangat kuyu. Dia sangat berbeda dari penampilannya yang mendominasi sebelumnya sehingga Serina hampir tidak bisa mengenalinya.
Dia mundur dua langkah dan menatap Melisa dengan ekspresi dingin, "Bu Melisa, ada yang bisa aku bantu?"
Melisa menyerahkan sebuah kartu bank dan berkata dengan ekspresi bersalah, "Serina, ini semua uangku dan sahamku di Grup Drajat. Aku sudah menguangkannya, semuanya ada di kartu ini. Aku tahu aku yang bersalah padamu dulu, aku harap kamu bisa menerima ini biar aku bisa meninggalkan Kota Jangu dengan tenang."
Serina tampak dingin, "Nggak usah, biarpun kamu memberiku semua uangmu, itu nggak akan bisa menebus luka yang kamu timbulkan padaku di masa lalu dan aku nggak membutuhkan uang ini."
Yang dia butuhkan hanyalah kasih sayang keluarga, tapi Melisa tidak pernah memberikannya dan kini dia tidak membutuhkannya lagi.
Wajah Melisa diliputi kesedihan dan air matanya berlinang, "Anggap
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda