Bab 100
Suara Aldi terdengar dingin dan agak marah.
"Di jalan pulang ke rumah, ada apa?" tanya Serina.
"Kita akan membicarakannya saat kamu kembali!"
Mendengarkan telepon sudah terputus, tanpa sadar Serina mengerutkan kening.
Setengah jam kemudian, begitu Serina masuk ke rumah, suara Aldi yang sangat dingin terdengar di ruang tamu.
"Serina, kamu semakin berani ya! Terakhir kali makan bersama pria lain, hari ini bahkan ikut kencan buta! Apakah kamu mengira aku sudah mati?"
Serina mengganti sepatunya dengan ekspresi acuh tak acuh, lalu berjalan untuk duduk di hadapan Aldi.
"Bagaimana kamu tahu? Apakah kamu menemukan seseorang untuk mengikutiku lagi?"
Aldi tersenyum dingin dan berkata, "Apakah kamu perlu diawasi? Kamu melakukan semuanya dengan begitu terang-terangan, seolah-olah tak takut orang lain tahu! Harga diri Keluarga Barata bisa hancur karena ulahmu!"
"Kalimat ini sebaiknya kamu tanyakan pada dirimu sendiri. Kamu dan Merina sudah melakukan banyak hal yang lebih parah!"
"Aku dan Merina tak
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda