Bab 73
"Jadi, itu kesalahanku?"
"Bukan, bukan, tentu saja itu kesalahanku. Aku nggak menyelidikinya lebih dahulu untuk memahami situasinya, jadi aku salahpaham begini. Setelah tahu kalau dia nggak menipu uang mahar, aku langsung menelepon perusahaan pesan-antar untuk memintanya kembali bekerja. Selain itu, aku juga minta orang untuk menghapus akun yang cemarkan namanya, aku juga berusaha keras agar rekaman video klarifikasinya menjadi video teratas. Ini bisa dianggap sebagai upaya memperbaiki kesalahanku, kan?"
Alis Jamal agak mengernyit.
"Nggak bisa semudah itu untuk menebus kesalahan. Masalah ini sangat besar, belum lagi reputasinya rusak. Dia diserang di internet dan juga dihina di dunia nyata. Trauma psikologis yang dia alami nggak bisa diperbaiki dengan cepat."
Meskipun Hania tidak menyatakan hal itu kepada Jamal, pada malam video itu menjadi topik tren, matanya memerah, tentu dia sedang menangis.
Dia juga tidak pernah mengeluh meskipun menghadapi serangan dari 'orang-orang yang merasa b
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda