Bab 66
Tania tidak bertanya lebih lanjut.
Bagaimanapun, meskipun ini hanya rumah kontrakan, tetap lebih nyaman bagi Hania daripada harus kembali tinggal di rumah orang tuanya.
"Oh ya, Hania, dia baik sama kamu, 'kan? Nggak pernah jahat sama kamu, 'kan?"
Hania berpikir sejenak sebelum mengangguk.
"Dia baik kok. Sewa rumah ini dia yang bayar, terus dia juga kasih aku kartu, tiap bulan ngasih uang buat keperluan sehari-hari. Orangnya juga baik, menghargai aku banget."
Meski Hania belum terlalu mengenal Jamal, sejak mereka tinggal bersama, Jamal hampir tidak pernah membiarkan Hania mengeluarkan uang untuk kebutuhan sehari-hari.
Di masa sekarang, ketika uang susah didapat dan hubungan mereka masih terasa asing, Jamal tetap menunjukkan tanggung jawabnya.
Selain itu, sebelum mereka menikah, mereka sudah sepakat untuk tidak tidur bersama sampai ada cinta di antara mereka. Dan Jamal benar-benar menepati janji itu, tidak pernah sekalipun membahas soal itu. Hania merasa sangat dihargai.
Semua itu sudah
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda