Bab 92
Aku berbicara begitu tegas, tapi yang kudapat hanyalah sindiran dari Carson.
"Kamu benar-benar pandai berbohong, Meisya. Orang sepertimu nggak layak menerima perlakuan tulus dari siapa pun!"
Setelah selesai berbicara, Carson tiba-tiba melemparkanku ke tanah.
Aku langsung terjatuh di ambang pintu, merasakan sakit luar biasa di telapak tangan serta lututku.
Aku dengan susah payah memanjat dan melihat telapak tanganku yang penuh dengan darah.
Carson berjalan ke arahku sambil menatapku dengan dingin dan berkata, "Kamu benar-benar mengira kamu masih wanita kaya? Sudah kubilang, aku bisa membunuhmu dengan mudah sekali."
Ini adalah pertama kalinya Carson menatapku dengan mata dingin, mata gelapnya dipenuhi niat membunuh dan permusuhan.
Aku memandangnya dengan gemetar dan tidak mampu mengucapkan sepatah kata pun.
Saat ini, aku benar-benar merasakan betapa menakutkannya pria ini.
Mungkin saat ini, Carson benar-benar ingin membunuhku.
Memang aku hanyalah seorang simpanannya saja. Di matanya, aku
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda