Bab 764
Siapa yang baru saja datang mengunjungi makam ibuku?
Apakah kakakku, atau ayahku?
Aku meletakkan bunga anyelir di depan batu nisan, menatap foto ibu, dan air mataku jatuh tanpa bisa dihentikan.
"Ibu ...."
Aku menyandarkan diri pada batu nisan, menangis dengan terisak, "Maafkan aku, baru datang setelah sekian lama, maafkan aku ...."
Kenangan masa lalu memenuhi benakku.
Dulu, rumah yang penuh kehangatan, ada ayah yang memanjakan aku, kakak yang melindungi aku, semuanya berubah menjadi rasa sakit yang tidak bisa diingat lagi.
Ternyata, rasa sakit yang paling mendalam bukanlah perubahan dunia, tetapi kenyataan bahwa orang-orang yang kita cintai sudah tiada.
Semua yang ada di Kota Suris tidak berubah, bahkan udara yang terasa begitu akrab.
Namun, orang-orang yang mencintai aku dan aku cintai, kini tak ada lagi, tak bisa ditemukan lagi.
Ketika aku menyentuh foto ibu, teringat pelukan hangatnya, hati aku terasa sangat sakit.
Aku perlahan mengusap air mata di wajahku, tersenyum pada foto ibu,

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda