Bab 725
"Ya!" Wajah Fio juga cemberut. Dia berkata dengan marah, "Marahi Papa, bantu Mama marahi Papa. Papa jahat pada Mama."
Aku memijat keningku yang sakit.
Entah dari mana mereka mendengar omongan itu.
Kelihatannya, dia tidak boleh mengungkit ayah mereka lagi di depan anak-anak.
Bella berjongkok dan tersenyum saat menanyai Steven, "Ada banyak orang di acara. Walau bawa kalian ke sana, bagaimana kalian bisa tahu siapa papa kalian?"
"Kalian sering bilang kami mirip Papa, 'kan? Kalau ada yang mirip Fio, berarti dia adalah Papa."
"Hmm ...." Bella menoleh padaku. "Steven pintar juga."
Aku berkata tak berdaya, "Jangan sebut papa mereka lagi di depan mereka."
"Oh ...." Bella cemberut. "Anak kecil nggak seru kalau sudah besar. Nggak bisa sembarangan bicara di depan mereka."
Sejak anak-anak tumbuh besar, Bella tidak lagi berseru akan mencari pria untuk mempunyai anak dan mencampakkan pria itu setelahnya.
Acara pesta dimulai pada pukul 8 malam. Pukul 7, Ricky datang untuk menjemput kami.
Acara terseb

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda