Bab 630
Kakakku melihat ke arah ponselnya dengan ekspresi rumit, "Kalau begitu, nanti aku akan meneleponnya untuk bertanya malam ini dia ada waktu nggak."
"Haist, oke. Kalau dia bisa datang, sebaiknya beri tahu ibu dulu supaya bisa menyiapkan hadiah pertemuan untuknya."
Saat ibuku mengatakan ini, kakakku merasa semakin bersalah.
Dia langsung mengubah ucapannya, "Jangan khawatir, malam ini aku pasti akan membawanya kembali untuk menemuimu."
Melihat kakakku merasa tidak nyaman, aku tidak berkata apa-apa lagi, hanya diam-diam mengambil tas dari tangannya dan membantunya berbagi beban.
Kakakku tersenyum padaku, "Adikku memang yang terbaik."
"Benar, kelak kalau kelak pacarmu bertengkar denganku, kamu nggak boleh cuma membelanya."
Kakakku tertawa dengan gugup padaku.
Aku memelototinya dengan marah, "Ngapain tertawa? Yang kukatakan itu benar. Aku belum pernah bertemu pacarmu dan nggak tahu seperti apa dia."
"Tapi kamu juga tahu kalau dia benar-benar memberikan kesan buruk pada beberapa kali sebelumny

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda