Bab 627
Tahun ini hujan lebih sering turun di Kota Suris.
Angin dingin menderu di luar jendela dan hujan yang turun membuat ruangan terasa nyaman, hangat dan damai.
Tiba-tiba aku teringat kejadian saat masih kecil di mana aku bermain hujan bersama kakak dan ibuku di halaman.
Saat itu ayahku sedang duduk di bawah atap sambil membaca koran dan melihat kami bermain sambil tersenyum.
Betapa indahnya menjadi seorang anak kecil yang tidak ada beban.
Akan tetapi, sekarang ....
Begitu teringat pada penyakit ibuku, rasanya seperti ada sebuah batu besar yang membebani hatiku dan aku kesulitan untuk bernapas.
"Lihat apa?"
Tiba-tiba ada sepasang lengan kekar melingkari pinggangku.
Setelah itu, dada yang hangat menempel di punggungku.
Dari sosok yang muncul di jendela, aku melihat wajah lembut dan tampan Carson.
Dia menundukkan kepalanya dan mencium sisi leherku sambil berkata, "Minya sudah matang, ayo makan."
Aku mengangguk, kemudian berbalik dan berjalan menuju meja kopi.
Carson tiba-tiba mengerutkan ken

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda