Bab 514
"Bella ...." Aku menatap Bella dengan serius. "Kakakku sudah punya pacar. Kamu, kamu marah, ya?"
Bella termangu sedetik. Dia buru-buru menggelengkan kepala. "Nggak, aku marah karena dia anggap aku orang luar! Bagaimanapun, aku teman terbaik kalian."
Aku mengernyit seraya menatap Bella. Samar-samar ada kekhawatiran di hatiku.
Semoga dugaanku salah. Bella adalah orang yang sangat penting bagiku. Aku tidak ingin Bella tersakiti.
Mungkin ekspresiku terlalu serius.
Bella mengayun lenganku dan tersenyum saat berkata, "Kamu kenapa? Serius sekali? Nggak, aku juga nggak marah dengan kakakmu."
"Aku hanya heran. Bukannya kakakmu nggak peka soal cinta? Kenapa tiba-tiba sudah punya pacar?"
"Saat kamu beritahukan waktu itu, aku pikir kamu bercanda."
Senyuman Bella terkesan dipaksakan. Aku berkata dengan serius, "Saat kaki kakakku cedera waktu itu. Dia kenal gadis itu saat dirawat di rumah sakit, lalu pacaran."
"Aku nggak tahu seperti apa kisah mereka, tapi aku bisa merasakan kakakku sangat menyukai
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda