Bab 499
Jantungku tiba-tiba berdetak kencang, aku tiba-tiba menyadari bahwa Ricky ini juga bukan orang yang lemah.
Ricky sedang duduk di kursi sambil memainkan kotak rokoknya dengan kesal.
Aku merasa sebagian alasan Ricky mudah marah adalah karena Carman, tetapi Ricky sendiri menolak mengakuinya.
Aku menghabiskan bubur dan berkata kepadanya, "Kalau kamu mau merokok, kamu boleh merokok di luar. Kamu nggak perlu tinggal di sini untuk mengawasiku. Aku akan tidur setelah makan. Kamu istirahat lebih awal saja."
Setelah aku selesai berbicara, Ricky berjalan keluar.
Sudut bibirku bergerak. Rasanya Ricky sudah tidak sabar untuk pergi, hanya saja menunggu kata-kataku.
Saat berjalan ke pintu, Ricky tiba-tiba berhenti lagi dan bertanya dengan bingung, "Aneh, kenapa kamu nggak tanya padaku bagaimana keadaan Carson sekarang?"
Setiap kali menyebut Carson, hatiku terasa sakit.
Aku menjawab, "Yang penting Carson nggak berada dalam bahaya."
Ricky cemberut lalu berkata, "Kebetulan sekali, Carson juga nggak bert
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda