Bab 417
Aku membalikkan badan, ternyata itu adalah Gisel.
Mobil sport kelas atas berwarna perak-ungu sangat menarik perhatian.
Gisel berhenti di depanku dan menatapku dengan rasa kasihan di matanya. "Haha, kamu terlihat menyedihkan sekali. Ayo datang ke pesta ulang tahunku saja."
Ricky bersandar malas di kursi penumpang sambil memandang ke depan sambil memegang sebatang rokok di antara jari-jarinya.
Sikap acuh tak acuh pria itu terhadapku saat ini sangat kontras dengan keramahan terhadapku di pagi hari ini. Aku merasa Ricky seperti dua orang yang berbeda.
"Hei, aku sedang bicara denganmu. Apa kamu tuli?"
Aku sadar kembali dan tersenyum padanya. "Nona Gisel, terima kasih atas kebaikanmu, tapi aku ada urusan, jadi aku nggak bisa pergi. Selamat ulang tahun, semoga kalian bersenang-senang."
Gisel berkata dengan sinis, "Kamu bukan lagi orang kaya, tapi sekarang sikapmu sok hebat. Apa kamu ingin Pak Ricky yang mengajakmu?"
Setelah selesai berbicara, Gisel melihat ke arah Ricky, mulutnya penuh dengan
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda