Bab 386
Riris tiba-tiba memanggilku, "Nona Meisya!"
Sebenarnya ada teguran dalam teriakannya.
Aku tersentak dan tertawa, aku menoleh untuk menatapnya, "Kenapa? Ada yang ingin Nona Riris katakan?"
Riris menangis tersedu-sedu sambil mengoles salep pada luka Carson, wajah dipenuhi dengan rasa sakit hati.
Dia membentakku tanpa mendongak kepalanya, suaranya mengandung celaan, "Kak Carson sudah terluka seperti ini, mengapa kamu nggak mengobati lukanya, bagaimana bisa kamu masih tertidur nyenyak?"
Aku tersenyum dan menjawab, "Bukankah ada kamu, kamu akan merasa sakit hati padanya dan merawat lukanya, itu sudah cukup, 'kan?"
"Tapi aku baru mengetahui hal ini di pagi hari, ini sudah satu malam, Kak Carson sudah mengeluarkan banyak darah, bagaimana kalau terjadi sesuatu?"
Wanita itu berkata sambil menunjukkan ekspresi ketakutan.
Aku segera melirik luka-luka di tubuh Carson.
Luka-luka itu sudah berhenti mengeluarkan darah, sepertinya tidak ada luka yang serius.
Aku mencibir, "Nona Riris benar-benar heboh
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda