Bab 317
Jantungku berdegap dan aku segera menegakkan kepalaku untuk melihat Carson berlari ke arahku dengan wajah dingin.
"Bukankah aku sudah menyuruhmu untuk menunggu di sana dengan patuh? Kamu pergi ke mana?"
"Meisya, kenapa kamu selalu nggak patuh dan suka berkeliaran!?"
"Terkadang aku sangat ingin mematahkan kakimu!"
Begitu sampai di depanku, dia berteriak padaku.
Dadanya naik turun dengan hebatnya, jelas sangat marah.
Aku menunggu sampai dia melampiaskan amarah sebelum berkata dengan hati-hati, "Jangan marah, aku cuma pergi melihat Harta Karun Istana."
Aku menjadi bersemangat ketika memikirkan kemegahan dari Harta Karun Istana.
Aku segera meraih lengannya dan berkata, "Seharusnya belum berakhir. Cepat pergi melihatnya. Bahkan melihatnya sekilas saja sepadan."
"Cukup!"
Tidak disangka begitu aku selesai berbicara, Carson menepis tanganku.
Dia memelototiku dengan marah, "Kamu selalu seperti ini, kamu bisa pergi ke mana pun kamu mau dan melakukan apa pun yang kamu mau tanpa mempertimbangkan p
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda