Bab 309
Aku terkejut dan langsung berbalik.
Carson terlihat bersandar di sisi kanan pintu restoran sambil merokok.
Asapnya masih tertinggal di udara dan langsung tertiup angin dingin.
Dia menatapku dengan samar, tetapi ada intimidasi menakutkan yang tersembunyi di balik tatapannya yang tenang.
Aku menarik tanganku untuk membuka pintu, berkata "maaf" kepada sopir taksi dan berjalan ke arahnya.
Wajah Carson sangat pucat, tetapi tatapannya sangat dalam.
Aku benar-benar tidak suka melihatnya karena setiap kali melihatnya, aku merasa seperti aku akan terekspos olehnya.
Aku berjalan ke arahnya dengan mata terkulai dan tersenyum padanya, "Pak Carson, kamu belum pergi. Kukira kalian semua pergi dan meninggalkanku sendirian di sini lagi."
"Barusan kamu menyuruh sopir untuk pergi ke bandara ...."
Suara Carson terdengar lebih dingin di tengah angin dingin, "Untuk apa pergi ke bandara? Melarikan diri?"
Jantungku berdetak kencang.
Pria ini sungguh pintar dan selalu bisa menebak pikiranku.
Sambil menenangka
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda