Bab 288
Karen menatapku dengan canggung.
Aku menarik kerah bajuku, lalu duduk tegak, kemudian menunjukkan bibirku ke arah mereka, "Lihat ini, bibirku pecah karena gigitan Pak Carson ...."
"Iyuh ...."
Usai aku mengatakan hal tadi, mereka semua kompak menyebutku tidak tahu malu dan menuduhku berbohong.
"Jangan mengarang cerita, pasti kamu sendiri yang menggigitnya."
"Benar, Pak Carson itu sudah benci padamu. Apalagi, mana mungkin pria karismatik dan tenang sepertinya mau melakukan hal seperti itu padamu."
Aku mau tertawa saja saat mendengar kata karismatik dan tenang barusan.
Mereka memang belum pernah melihat bagaimana Carson menggila dan tampak sangat terobsesi ketika berada di ranjang.
Suara makian dan ejekan makin banyak bermunculan.
Riris juga masih menatapku dengan tatapan benci serta memendam dendam.
Tapi entah kenapa aku malah senang melihat sikap Riris yang seperti itu.
Aku menyandar ke kursi, lalu berkata dengan acuh nggak acuh pada mereka, "Kalian mau percaya atau nggak, faktanya Pak
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda